Friday 19 February 2016

Legally (definitely not) Blonde

Dari judulnya pasti ketebak kan film apa yang bakalan saya bahas? Betul! It's Legally Blonde. Tapi saya bukan mau nulis review atau sinopsis filmnya ya, but more like what lesson we could take from this film.

source from google
Reese Witherspoon alias Miss Elle Woods, in both of Legally Blode I dan II punya cerita unik soal dia yang berusaha meraih ambisi dan keinginannya, yang dua-duanya berhasil dicapai. Kalau ngga berhasil sih ga akan rame lah filmnya ntar, lol.

Yang menurut saya menarik dan tentunya pasti banyak yang tahu juga, motivasinya si Elle ini untuk mencapai tujuannya dia.

Di film pertama si Elle ditinggalin sama pacaranya krn pacaranya ini mau ke Harvard dan dia hmmm lupa deh pokoknya ga kuliah aja, eh tapi karena pengen ngikutin pacaranya dia belajar supaya bisa masuk Harvard but then pacarnya itu pacaran sama cewe yang lebih pinter dari si Elle. Dia terus ga mau terima gitu kalau dia kalah sama si cewe ini and tried to win his ex back, but malah ketemu sama si yang bakal jadi suaminya nanti di Legally Blonde II. Long story short dia jadi pinter banget soal hukum dan malah jadi lulusan terbaik di Harvard dengan tetep stay true to herself, ga jadi orang lain, dia tetep anggota sorority sister yang centil doyan pink, dsb.

Di film yang kedua si Elle mau nikah dan dia ngundang semua orang dan berusaha nemuin ibu dari anjingnya yang katanya anjingnya ini pendukung nya dia so dia harus ketemu ibunya (really it's silly) haha dan dia udah kerja di sebuah law firm (?) I'm not quite sure, tapi dia akhirnya keluar dari law firm itu karena law firm itu dukung animal testing untuk kosmetik, daaaan si animal yang dimaksud adalah ibunya dari anjing nya si Elle. Akhirnya dia jadi timnya anggota parlemen atau DPR gitu kali yang suka bikin UU di Amerika sana. Dia pengen bikin UU anti animal testing. Tetep dengan karakternya yang ala ala sorority sister dan serba pink dia jadi bahan ketawaan sekantor but dia tetep keukeuh buat bikin UU itu. Long story short dia kesulitan gitu buat dapet dukungan dari anggota DPR yg lain, udah gitu dikhianati sm bosnya sendiri, tapi ya namanya juga film yang ga mungkin jadi mungkin, haha, dia akhirnya dapet dukungan penuh karena dia ngerahin seluruh sorority club buat demo dan si bosnya akhirnya setuju dan UU anti animal testing.

Yang saya suka dari kedua film ini, it taught us no matter how silly or ridiculous our dreams are, no matter how weird our reasons are, just go on and prove that you can do it, without forgetting to stay true to ourselves. 

Ini film applicable banget sih buat situasi saya sekarang, walau sederhana alasannya tapi mimpinya besar banget, never give up. Si Elle aja yang aneh dan silly aja alesannya bisa sampe bikin UU dan lulus dari Harvard masa ekeu ngga wkwkwkw. Tau kok ini film haha tapi ini beneran diliatin rintanganya kayak apa ngga semata-mata jadi happy ending gitu aja. 

Mungkin kita pernah karena seseorang jadi menyukai sesuatu yang dulu sama sekali kita anggep 'apa banget sih' tapi ternyata bawa perubahan positif ke hidup kita. But hey at least it made you a better person.

Well, ini ceritanya bagian dari latihan mengembangan pandangan dan melatih saya untuk menulis. So bear with it. Karena se-ga penting apapun tulisan ini, ini bagian dari latihan saya untuk meraih mimpi saya, tsah gaya bener. Hahaha.

Sorry to bore you with my silly writting (well, it's typing actually) and thanks.

from me who's so excited to go home today,

L :)

When That Dreams Appear Again

Setelah mikir-mikir ternyata susah dan ribet juga kalau harus migrasi dari Tumblr ke Blogger dengan segala isinya. Akhirnya saya memutuskan aja deh kalau emang Tumblr harus di blok ya sudahlah, tapi huks tulisan saya dari 2010 ada di situ semua :(

Anyway, paragraf di atas sama sekali ga ada sangkut pautnya kok sama apa yang akan saya tulis, well, saya ketik tepatnya, lol. Writting is something you do with your paper and pen, and when you do it on your laptop, pc, or phone it's called typing. Sumpah ga penting sih ini hahaha.

So, saya habis baca ulang Tumblr, beberapa tulisan bikin saya kembali terenyuh renyah kyk gorengan si abang depan kantor, hahaha apa sih lah ini. Tulisan itu soal mimpi saya kuliah di Jerman, alhamdulillah mimpi itu sudah tercapai, meski cuma untuk satu semester. Alhamdulillah.

Yang bikin saya agak-agak terenyuh adalah subhanallah, sekecil apapun mimpi kita dan bahkan sebesar apapun mimpi kita jika emang kita sungguh-sungguh ngejarnya insyaAllah hasilnya tidak akan pernah mengkhianati usaha kita.

Saya inget kalau saya dulu 
emang beneran ngebet banget pengen ke Jerman dan meskipun ga tau gimana jalannya atau gimana caranya saya ke sana saya tetep yakin kalau mimpi saya bisa terwujud. Mungkin betul kata Paulo Coelho when you really want something, the universe will help you make it come true. Allah yang membuka jalan saya untuk kuliah di UPI jurusan Bahasa Jerman, sampai akhirnya saya mendapatkan beasiswa dari BW Stiftung itu.

Yakin seyakin-yakinnya kalau memang kita menginginkan sesuatu dengan sungguh-sungguh meski ga tau gimana cara mendapatkannya, Allah will lead the way, ease it for you. Wah saingan saya dulu itu pinter-pinter, serius dengan IPK yang hampir sempurna. But then perhaps keinginan mereka ga sebesar keinginan saya hehe.

Time flies, mimpi saya sudah terwujud dua tahun lalu.

February 2016,

Setelah berbulan-bulan bingung dan kayak hilang arah padahal mah ngga, saya menemukan mimpi saya yang baru, well ngga baru sih, tapi mungkin mimpi ini saya upgrade lagi sedikit. 

Tahun ini saya harus apply beasiswa LPDP, harus, at all cost. Whether I do my master degree inside the country or abroad again, saya harus kuliah lagi. Kalau bisa di Jerman lagi, di Heidelberg, dengan jurusan yang sebetulnya saya pengen dari dulu, Psikologi. 

PH Heidelberg INF

Saya mau terapkan lagi tips and trick, tsah, lol, yang dulu saya pake pas saya kejar mimpi saya:

1. Buat Deadline. Done, tahun ini at all cost. 
2. Harus selalu bilang ke diri sendiri atau ke orang-orang terdekat bahwa kita mau kejar mimpi kita yang sekarang, supaya jadi doa dan didoain. Karena ucapan itu doa, dan kalau kita terus-terusan bilang begitu subconsciously pasti deh akan tertanam diotak kita soal mimpi kita, dan subconsciously juga pasti kita akan mencari cara supaya mimpi kita bisa terwujud.
3. Usaha, ikut IELTS, mulai rajin baca berita politik, dan mulai latihan ngasih pandangan lewat tulisan.
4. Doa. Sedekah. Puasa. Endless. Wajib.

Bismillah, bisa pasti bisa. :)

dari Selatan Jakarta tepat sebelum perut mules dan harus udahan nulis,

L :)


Thursday 18 February 2016

tumblr is getting banned

Who's worried about Tumblr gettting banned? ME ME ME!!!
Dimana aku akan curhat, itu Tumblr sudah bersama saya selama lebih dari empat tahun :(
Terus migrasi-in postingan saya gimana? Tulisannya ga sedikit :( 
Curhatan semua, mana sebetulnya baruuuu aja saya memutuskan buat melatih diri sendiri untuk menuangkan apa yang ada dipikiran ke dalam sebuah tulisan simple, jujur dan ngena. Jujur loh Tumblr lebih user friendly dan ga ribet harus ngurusin CSS, dsb. Ganti theme gampang. Tapi ya in case deh kalau Tumblr di banned sama Kemenkominfo yang harusnya lebih khawatir sama tayangan di TV, jadilah saya buat blog di Blogger ini.

Anyway, semoga deh nanti pendapat saya soal Blogger yang kurang user friendly ini berkurang dan saya bisa rutin nulis hueheheh.

Salam dari Jakarta yang adem kalau nyalain AC 24/7,

Tari.